Sabtu, 20 Desember 2008

Kisah di Perjalanan Pulang...

Tadi siang di perjalanan pulang ke kampung halaman, di kebon kelapa, tepatnya di jalan pungkur ga jauh dari ITC Mall ada suatu kejadian yang kemudian menjadi bahan perenungan juga bagi saya.

Ketika baru turun dari angkot kalapa-ledeng dan hendak berjalan menuju tempat ngetem mobil elf jurusan kalapa-majalaya di dekat ITC Mall, saya melihat banyak orang dan beberapa polisi yang sedang berkerumun di pinggir jalan. --Dalam benak saya mungkin baru terjadi kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan banyak orang berkerumun disana--. Akhirnya, untuk menghilangkan rasa penasaran, saya hampiri kerumunan tersebut dan coba melihat apa yang sebenarnya terjadi.

Namun, ketika melihat objek yang menjadi fokus perhatian massa tersebut, saya tersentak kaget karena ternyata disana ada orang yang terbaring dan sudah tidak bernyawa. Saya tidak dapat melihat wajah jenazah tersebut karena wajahnya telah ditutupi kain sarung. Dengan penuh rasa heran saya pun menanyakan ke seorang bapak yang berdiri dekat saya ihwal kejadian yang menyebabkan orang tersebut meninggal dunia. Dan kata beliau, dia meninggal bukan karena kecelakaan, tapi dia adalah penjual makanan di daerah tersebut dan dia meninggal karena kecapean. Beliau juga menambahkan kalo orang itu belum diketahui identitas asal asli dia darimana, namun diduga dia berasal dari Garut. Innalillahi wa inna ilaihi raaji'uun....

Akhirnya, setelah tahu apa yang terjadi, saya pergi meninggalkan kerumunan itu untuk melanjutkan lagi perjalanan pulang ke rumah. Tetapi,di sepanjang sisa perjalanan pulang tadi, pikiran saya tidak dapat lepas dari kejadian yang baru saya liat tersebut. Ajal memang tidak ada seorang pun yang tahu kapan dan dimana dia akan menjemput kita. Entah kenapa, saya langsung teringat akan dosa dan kekhilafan2 diri saya selama ini, teringat akan ibadah saya yang masih acak-acakan dan jauuuh sekali dari sempurna, bahkan terkadang sering terselip perasaan riya ketika beribadah, teringat akan kelakuan saya yang sering mendzalimi orang lain, dan teringat akan orang tua yang sering dibikin pusing sama saya. Dan bagaimana bila seandainya ajal menjemput saya seperti yang telah menimpa penjual tadi sementara saya sedang tidak berada dalam ketaatan kepada-Nya??Na'udzubillahimindalik..


كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

“Setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati, dan Kami menguji kalian dengan kejelekan dan kebaikan sebagai satu fitnah (ujian), dan hanya kepada Kami lah kalian akan dikembalikan.” (Al-Anbiya`: 35)

أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكُكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ

“Di mana saja kalian berada, kematian pasti akan mendapati kalian, walaupun kalian berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh.” (An-Nisa`: 78)


Wallahu'alam bish showab.